QQ2889 - Kami sudah menikah tiga tahun. Selama pernikahan itu, suami sudah dua kali berselingkuh dengan mengirimkan pesan teks mesra ke wanita lain. Isi pesannya menurut saya tidak pantas diucapkan untuk seorang pria yang sudah berkeluarga. Menghadapi hal ini saya mesti bagaimana? Saya takut dia akan mengulanginya.
(Sylvia, 27 Tahun)
Jawab:
Hai mbak Sylvia,
Saya setuju bahwa ia salah ketika mengirimkan teks mesra ke wanita lain. Namun di sisi lain, jangan-jangan itu adalah indikator dari ketidakbahagiaan dia di dalam perkawinan ini. Bahkan bisa jadi itu indikator ketidakbahagiaan dia terhadap dirinya.
Ada orang-orang yang karena masalah di masa lalunya menjadi sulit menjaga kesetiaan di fase dewasanya, dan ini tak selalu terkait dengan masalah perkawinan. Oleh karena itu tidak bisa hanya menyalahkan dia saja. Mungkin dia memang butuh bantuan untuk bisa berkomitmen dengan setia.
Saat ini Anda mungkin sangat terluka dan ingin terus bertanya kepadanya atau menyalahkannya. Boleh kok Anda lakukan ini, namun jangan penuhi seluruh waktu Anda dengan itu, walaupun emosi Anda meledak-ledak.
Anda bisa membatasi misalnya maksimal 1 jam (atau kurang) untuk membicarakan pada hari itu, lalu berhenti saja, dan melanjutkan di hari lain. Terlalu banyak bertanya seringkali efeknya kurang baik untuk hubungan Anda.
Sempatkan banyak waktu untuk bicara sebagai pasangan, tanpa membicarakan perselingkuhan atau luka hati sama sekali. Anda bisa mengobrolkan hal-hal yang asyik, melakukan hobi bersama, dll. Hal ini bukan hanya memperbaiki emosi Anda berdua, namun juga menambah energi untuk menjalani keseharian Anda. Walaupun rasanya sangat hancur, seimbangkan diri Anda dengan memikirkan hal-hal yang baik dalam keluarga Anda. Jika Anda punya anak, Anda bisa mencoba untuk fokus mengasuh anak, jangan sampai anak terpengaruh oleh emosi Anda yang naik dan turun.
Selama masih mudah menangis atau merasa hampa, dan belum bisa bicara dengan tenang bersama pasangan, jangan mengambil keputusan besar apapun tentang perkawinan Anda. Carilah teman berbagi duka. Jika tidak ada, maka Anda perlu mencari cara untuk bisa mengekspresikan berbagai emosi negatif Anda secara sehat.
Cari juga bantuan dari pihak yang Anda anggap kompeten dan netral untuk menenangkan ataupun untuk membantu berpikir dengan lebih jernih. Untuk mengurangi kemungkinan berulang di kemudian hari, Anda dan suami bisa bersama membuat janji ke psikolog perkawinan / keluarga.
Judi online QQ2889
Tidak ada komentar:
Posting Komentar